Monday, March 30, 2020

Landasan Filosofi Sekolah


“ Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal
Hanya kita yang terkadang gagal memahami produk ciptaan Tuhan”

Dalam pandangan agama Islam, manusia diciptakan dengan tujuan yang begitu luar biasa, menjadi Khalifatullah (Wakil Tuhan) diatas muka bumi ini. Setidaknya semua agama bersepakat bahwa manusia diciptakan dengan sebuah tujuan yang besar, bukan sebuah kebetulan tanpa tujuan dan tanpa arah. Maka sejatinya pendidikan adalah sarana untuk mengarahkan manusia menjadi khalifatullah di muka bumi ini. Atau secara ringkasnya tujuan pendidikan harus sejalur dengan tujuan penciptaan manusia di muka bumi yaitu menciptakan Khalifatullah fil ‘ardh yang rahmatan lil’alamin, sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Qur’an surat Al-Baqarah : 30

Kita manusia yang beriman pasti tahu bahwa Allah SWT adalah Maha Sempurna dan ia tidak pernah menciptakan sebuah produk gagal. Sesuatu yang kita pandang sebagai sebuah kegagalan atas ciptaan-Nya adalah kegagalan kita dalam memahami produk ciptaannya. Maka jika kita berangkat dari premis ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada anak yang bodoh. Hal ini disetujui oleh ilmuwan besar abad ini, Albert Einstein. Setiap anak cerdas, namun kitalah yang bodoh untuk menemukan dan memunculkan kecerdasan mereka.

Howard Gadner, seorang sarjana dari Harvard university menyatakan bahwa manusia memiliki banyak kecerdasan dalam dirimya. Ketika kita bertanya mana yang lebih pintar Erwin Gutawa atau Habibie ? maka kita akan menjawab Habibie lebih pintar daripada Erwin Gutawa. Mengapa ? karena mindset kita dari zaman dulu sudah terbentuk seorang yang pintar adalah orang yang ahli dalam matematika dan logika. Padahal kita tahu Erwin Gutawa juga cerdas namun dalam bidang yang berbeda dengan Habibi yaitu musik.

Di sisi lain saat ini harus diakui bahwa sekolah-sekolah swasta yang memiliki kualitas yang sangat baik apakah itu sekolah yang berlabel Islam ataukah berlabel “Internasional” masih tidak ramah dengan orang-orang yang tidak mampu. Banyak yang tidak berpihak pada orang-orang miskin, anak-anak yatim yang ditinggalkan dalam kondisi yang menyedihkan dimana semua anak seharusnya memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang terbaik terlepas apakah ia anak berkebutuhan khusus atau tidak termasuk ia dari keluarga mampu atau tidak. Maka spirit Surat Al-Ma’un yang kemudian mengugah kesadaran nurani kita...... “ tahukah kamu orang yang mendustakan agama?”.


Author & Editor

Sekolah Langit Biru.

0 comments:

Post a Comment